TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DIBLOG SAYA

Senin, 09 Januari 2012

BAB 6 (koordinasi)


 
BAB 6
Koordinasi
Koordinasi didefinisikan sebagai proses pengintegrasian ( penyatuan ) tujuan dan kegiatanperusahaan pada satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasisecara efisien.Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawan, sebab tanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itusendiri.Pedoman Koordinasi1.

Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiapbagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiapbagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punyakebutuhan dan keinginan berbeda.

Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang salingmengisi dan memberi.

Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung,selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengankegiatan sebelumnya.

Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud salingmemberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugasyang satu dengan tugas yang lain.

Kebutuhan akan koordinasi
 Untuk melihat kemampuan seorang manajer sebagai pemimpin ( atasan ) dalam melakukankoordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya, yangdikenal sebagai rentang manajemen. Koodinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya,sebabtanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, sehinggaakan merugikan organisasi itu sendiri.Dengan koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian seluruh kegiatan untuk mencapaitujuan yang diharapkan. Sehingga tiap departemen atau perusahaan atau bagian menjadiseimbang dan selaras. Koordinasi merupakan usaha untuk menciptakan keadaan yang berupa tigaS,yaitu serasi,selaras dan seimbang. Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhankomunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan dari tiap satuan pelaksanaan.Prinsip rentang manajemen berkaitan erat dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikansecara efektif oleh manajer atau atasan. Antara rentang manajemen dan koordinasi salingberhubungan erat. Ada anggapan bahwa semakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasikan kegiatan bawahan secara efektif.Terdapat 3 (tiga) macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi sepertidiungkapkan oleh James D. Thompson (Handoko, 2003:196), yaitu:
 
Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence)
bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakankegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.1.

Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependece)
di mana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dulu sebelum satuanyang lain dapat bekerja.1.

Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)
merupakan hubungan member dan menerima antar satuan organisasi. Ketiga hubungan salingketergantungan ini dapat digambarkan seperti terlihat pada diagram berikut ini.

Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan-pandangan merekasendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik.

Perbedaan dalam oriantasi waktuManajer akan lebih memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalamperiode waktu pendek. Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.

Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnyalancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orangdapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain.

Perbedaan dalam formalitas struktur.Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metoda-metoda dan standar-standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar