PT.INDOMOBIL
TRADA NASIONAL - NISSAN merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
otomotif yang sudah menggunakan sistem e-business
untuk mendukung proses bisnisnya. Penggunaan sistem e-business
pada perusahaan otomotif merupakan kebutuhan yang sangat penting karena
perusahaan ini memiliki cabang yang tersebar diseluruh Indonesia bahkan
bekerjasama dengan yang ada di luar negeri sehingga sangat membantu proses
penyaluran informasi dan penjualan produk ke seluruh bagian di dunia. Melalui e-business, PT. INDOMOBIL TRADA
NASIONAL - NISSAN dapat berkolaborasi secara lebih kreatif, mengatur bisnis
operasi dan sumberdaya lebih efektif, serta dapat bertahan di era saat ini
dimana perubahan ekonomi sangat cepat.
SEJARAH NISSAN
Era 60
Nissan pertama kali masuk secara resmi ke Indonesia pada tahun 1969 dengan nama
Datsun melalui Agen Tunggal PT Indokaya yang didirikan oleh H. Abdul Wahab
Affan bersama dengan saudara-saudaranya.
Jenis kendaraan yang diproduksi pada tahun itu adalah pick up, multi purpose
(jip) dan sedan dengan produksi rata-rata 750 unit/bln yang dipasarkan di
Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lampung, Bengkulu,
Palembang, Padang, Balikpapan, Ujung Pandang, Medan dan Menado.
Era 70
Pada tahun 1974 PT Indokaya memproduksi Datsun Sena yang penggunaan kandungan
lokalnya mencapai 75 % guna memenuhi anjuran pemerintah untuk menjalankan
program lokalisasi bagi kendaraan roda empat. Produksi rata-rata 250 unit per
bulan.
Era 80
Pada tanggal 14 April 1981, keagenan tunggal Datsun dipegang oleh PT Wahana
Wirawan. Produksi awalnya adalah Multi Purpose Vehicle (Jeep Nissan Patrol
2800cc 4WD) dan sedan Nissan Laurel, Sunny dan Stanza (khusus untuk taksi).
Disamping menjual kendaraan Nissan kepada umum, PT Wahana Wirawan juga
memasarkan kendaraan taksi di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1984 dibentuk perusahaan baru bernama PT Nayaka Wirawan yang
berfungsi sebagai Sole Distributor sedangkan PT Wahana Wirawan sendiri tetap
sebagai pemegang Agen Tunggal Nissan di Indonesia.
Akhir tahun 1986, PT Nayaka Wirawan dijual kepada Indomobil Group dan tahun
1989 PT Nayaka Wirawan dibubarkan dan selanjutnya didirikan PT Indocitra Buana
pada 23 November 1989.
Era 90
Daerah pemasaran Nissan meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya untuk
sedan dan jeep.
Pada tahun 1989 kendaraan yang dipasarkan adalah jenis sedan seperti Nissan
Sentra dan Cefiro. Nissan Sunny dijual khusus untuk taksi menggantikan Nissan
Stanza.
Dengan perjalanan waktu terjadi perubahan model yaitu Nissan Sentra diganti
dengan Nissan Genesis.
Pada ssat itu, Nissan belum memiliki Assembling Plant sendiri, unit-unit CKD
masih di assembling di Volvo ISMAC yang berlokasi di Ancol, akan tetapi
mengingat kapsitas penjualannya meningkat, yaitu rata-rata 400 unit per bulan,
Indomobil bekerjasama dengan Marubeni dan Nissan Motor Co. Jepang memutuskan
untuk mendirikan Assembly Plant sendiri dengan nama ISMAC Nissan Manufacturing
atau disingkat INM di Cikampek Jawa Barat. Perusahaan ini bersama-sama dengan
Nissan Motor Co. Jepang merencanakan mendirikan Manufacturing Engine dipakai di
dalam negeri dan diekspor kembali ke Jepang.
Mengingat kapasitas produksinya yang tinggi, maka selain kendaraan Nissan, INM
juga memproduksi Kendaraan merk lainnya seperti Volvo, SsangYong, VW dan
lain-lain.
Untuk pemasaran Nissan di Indonesia, PT Indocitra Buana mengangkat beberapa
penyalur dan bengkel Nissan di beberapa kota di seluruh Indonesia.
Pada 26 Agustus 1997 dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis retailer di
Nissan Group, didirikanlah PT Indomobil Trada Nasional atau disingkat dengan PT
INTAN. Meskipun secara hukum perusahaan tersebut telah didirikan semenjak tahun
1997, namun karena kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia secara umum,
PT Indomobil Trada Nasional baru aktif beroperasi pada Januari 2000.
Pada 1 November 1999, PT Indobuana Autoraya resmi bergabung dengan Nissan
Group. Pendirian PT Indobuana Autoraya melengkapi struktur perusahaan dalam
group Nissan Ssangyong menjadi sebagai berikut :
PT Wahana Wirawan sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
PT Indocitra Buana sebagai Sole Distributor Merk Nissan
PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
PT Indobuana Autoraya sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk SsangYong.
Namun kerjasama ini berakhir setelah pihak Nissan Jepang menjadi pemegang saham
mayoritas dan pengelolaan bisnis SsangYong dijalankan oleh Indomobil Volvo pada
Oktober 2001.
Era 2000
Saat ini PT Indomobil Trada Nasional mengkhususkan diri pada jenis usaha
perdagangan kendaraan bermotor baik New Cars maupun Used Cars, Accessories
Shop, maupun bengkel perwakilan Nissan.
Kantor Cabang yang dimiliki PT Indomobil Trada Nasional adalah :
Sunter (3s)
Halim (1s) sebagai bengkel perwakilan Nissan
MT Haryono (1s) khusus showroom
Pondok Indah (3s)
Pantai Indah Kapuk (3s)
Kebon Jeruk (Showroom mobil baru dan bekas, accessories shop)
Pada pertengahan tahun 2001 dengan telah bergabungnya Nissan dengan Renault
secara Internasional, maka di Indonesia pun dijalinlah kerjasama antara
Indomobil Group dalam hal ini diwakili oleh PT Auto Euro Indonesia dan Renault
Perancis untuk memasarkan kendaraan Renault di Indonesia dengan dukungan awal
manajemen, jaringan pemasaran dan layanan purna jual Nissan.
Saat ini, struktur perusahaan Nissan adalah sebagai berikut :
PT Nissan Motor Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
PT Nissan Motor Distributor Indonesia sebagai Sole Distributor Merk Nissan
PT Wahana Wirawan sebagai Sales Operation (Join penyalur)
4. PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
5. PT Auto Euro Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Renault.
Untuk kedepannya, Nissan semakin optimis dapat memperluas pangsa pasarnya di
Indonesia dengan dukungan penuh dari Nissan Jepang selaku pemegang saham
terbesar, produk-produk Nissan unggulan, jaringan pemasaran yang semakin luas
dan dukungan dari para pencinta kendaran Nissan sendiri yang selama ini merasa
puas atas pelayanan purna jual Nissan.
LATAR
BELAKANG PERUSAHAAN
Seiring
dengan kemajuan teknologi di masa kini, berpengaruh pula dengan
kemajuan
pertumbuhan kendaraan bermotor di negara Indonesia. Sampai dengan saat
ini
jumlah kendaraan bermotor di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 20
juta
yang
60% adalah sepeda motor sedangkan pertumbuhan populasi untuk mobil sekitar
3-4%
dan sepeda motor lebih dari 4% per tahun (data dari Dep. Perhubungan). Menurut
data
terakhir dari Gaikindo pertumbuhan pasar penjualan kendaraan baru untuk roda 4
naik
hampir 25 % pada tahun 2003. Sedangkan pertumbuhan pasar penjualan sepeda
motor
naik hampir 35 % pada tahun 2003. Setelah melewati tahun 2010 yang sarat
dengan
gairah optimisme, industri otomotif Indonesia mulai kembali membakar
semangat
memulai tahun 2011. Penjualan mobil pada tahun 2010, terlihat peningkatan
yang
signifikan yang mencapai 764.710 unit. Data tersebut membuktikan kekuatan
industri
otomotif Indonesia pada tahun 2010, dimana angka penjualan yang tercatat
telah
melebihi target Gaikindo sebelumnya yakni 600.000 unit sepanjang tahun 2010.
Otomotif
sebagai sarana bidang transportasi yang berfungsi dalam upaya
memenuhi
tuntutan ekonomi di jaman teknologi sekarang ini yang mana tingkat dari
kebutuhan
dan waktu dituntut agar mencapai nilai efisiensi dan efektifitas kehidupan.
Otomotif
merupakan kendaraan paling umum dan banyak yang beredar di jalan pubik
dan
mampu beradaptasi di berbagai permukaan. Sudah hampir 100 tahun lebih
kehidupan
manusia dibantu oleh teknologi otomotif. Otomotif kendaraan bermotor
sangat
membantu manusia dalam menjalani tugas/ profesi dan kewajibannya. Otomotif
merubah
dunia selama abad ke-20. Pabrik, penjualan, perawatan otomotif telah menjadi
kunci
utama dalam industri ekonomi.
Mobil,
salah satu jenis kendaraan bermotor yang telah mengalami perkembangan
yang
sangat pesat. Meskipun harganya jauh lebih mahal dari jenis kendaraan bermotor
lainnya,
mobil seakan menjadi alat transportasi yang menjadi tujuan seseorang dalam
perjalanan
status ekonominya. Berbagai macam merk mobil bermunculan. Pabrikan –
pabrikan
pembuat mobil seakan berlomba satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan
penggunanya.
Beberapa merk mobil yang terkenal di Indonesia pada umumnya berasal
dari
Jepang seperti Toyota, Honda, Nissan, Mitsubishi, Daihatsu, Suzuki, Mazda, dan
lain-lain.
PROFIL PT. INDOMOBIL TRADA
NASIONAL – NISSAN
Visi
Nissan : Memperkaya kehidupan setiap individu.
Misi
Nissan menyediakan produk dan
jasa otomotif secara unik dan inovatif yang menghasilkan nilai keberhasilan
yang tinggi bagi semua pengguna kendaraan dengan aliansinya bersama Renaults.
Nissan
Way
Nissan Way adalah
kebiasaan berpikir (mindset) dan bertindak (action) yang diharapkan dari
seluruh karyawan Nissan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
Nissan Way terdiri dari pesan inti Kekuatan berasal dari dalam, Fokus adalah
pelanggan, Kekuatan yang mendorong adalah menciptakan dan Ukuran kesuksesan
adalah keuntungan.
10
kata kunci dalam Nissan Way :
Mindset :
1. Cross Functional & Cross Culture
2. Transparent
3. Frugal
4. Learner
5. Competitive
Action :
1. Motivate
2. Commit & Target
3. Perform
4. Measure
5. Challenge
CONTOH
PRODUK NISSAN CAR’S
Nissan March
Nissan March merupakan mobil Hatchback kecil yang diproduksi oleh
perusahaan Jepang, Nissan sejak tahun 1982
untuk pasaran Eropa. Nissan March atau yang juga disebut Nissan
Micra pertama kali diluncurkan tahun 1982.
Nissan Silvia
Nissan Silvia adalah mobil sport kompak
berpenggerak roda belakang buatan Nissan Motors, Jepang.
Generasi pertama Silvia hanya dibuat dalam jumlah yang sedikit dalam waktu
singkat pada tahun 1960-an. Pada pertengahan tahun 1970-an sampai 2002, Silvia
diproduksi massal.
Nissan Primera
Nissan Primera adalah mobil kelas menengah
yang diproduksi oleh Nissan sebagai pengganti
dari Nissan Stanza. Primera diproduksi antara tahun
1990
dan 2006 untuk pasar utama Jepang dan Eropa.
Mobil ini juga dirakit di Inggris. Sedangkan di Amerika Serikat, Primera dipasarkan dengan
nama Infiniti G20. Primera hadir dalam bentuk sedan 4 pintu, hatchback 5
pintu, dan station wagon, sedangkan G20 hanya sedan.
PROSES BISNIS
1. Customer Relationship
Management (CRM) pada PT.INDOMOBIL TRADA NASIONAL – NISSAN
CRM didefinisikan sebagai
strategi bisnis yang secara pro aktif membangun pengaruh atau preferensi untuk
sebuah organisasi dengan individu pegawai, saluran distribusi dan pelanggan,
yang berakhir dengan ketahanan (retention) dan kinerja yang meningkat.
Cikal
bakal CRM berasal dari pemasaran hubungan (relationship marketing) yang
sudah digunakan sejak pertengahan abad ke-20, dimana tujuan akhrinya adalah
kepuasaan pelanggan dan kepuasaan tersebut dicapai melalui nilai (value) bagi
pelanggan. Dengan sentuhan manajemen, konsep relationship marketing ini
dikenal dengan nama Customer Relationship Management atau disingkat CRM.
Sentuhan manajemen diperlukan didalam relationship marketing agar
hubungan antara semua unsur yang terkait dapat bertahan lama (long term
relationship). CRM
melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon customer dan customer saat
ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga
penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support)
dan layanan lapangan (field service).
Tiga fase siklus pelanggan dari
CRM adalah akuisisi pelanggan, peningkatan pelayanan kepada pelanggan dan mempertahankan
pelanggan. Masing-masing dari fase ini mempunyai pengaruh terhadap hubungan
dengan pelanggan, dengan tujuan untuk membuat hubungan yang lebih dekat dengan
pelanggan.
·
Mengakuisisi
pelanggan baru atau acquire adalah strategi untuk menarik pelanggan
baru. Dilakukan melalui promosi terhadap produk / jasa. Tujuan utama dari fase
pertama ini adalah membangun basis awal yang kuat bagi pelanggan yang setia
kepada produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Tidak ada fase kedua dan
ketiga apabila fase pertama ini gagal dan tidak memberikan basis yang kuat
dalam pemikiran pelanggan.
·
Meningkatkan
nilai tambah kepada pelanggan yang telah ada atau enchance adalah
strategi untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan. Nilai tambah itu berupa
penawaran produk / jasa dengan kualitas yang lebih baik. Menjaga dan
meningkatkan kepuasaan pada fase ini penting, karena pada fase ini pelanggan
sedang menggunakan semua yang menjadi produk / jasa dari perusahaan.
·
Mempertahankan
pelanggan untuk selamanya atau retain adalah strategi agar pelanggan
dapat kembali lagi dan dia akan membawa teman-temannya untuk mencoba.
Mempertahankan lebih dipusatkan pada kemampuan untuk mengadaptasi pelayanan
kepada apa yang diinginkan pelanggan, bukan apa yang diinginkan pasar.
Beberapa proses CRM, antara
lain :
1. Mengidentifikasi Customers
Informasi
adalah pengerak CRM. Perusahaan mendapatkan informasi mengenai individual
customers dari berbagai sumber seperti, force, customers service
ecounter, bar code scanners dan website. Semakin banyak
informasi yang dimiliki perusahaan, semakin baik nilai yang bias disediakan
bagi customers dan calon customers dalam hal keakuratan,
ketepatan waktu dan dapat memberikan penawaran yang masuk akal.
2. Membedakan Customers
Customers
memiliki perbedaan
kebutuhan. Internet memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan informasi untuk
mengidentifikasi berbagai kesamaan maupun perbedaan individu dan kelompok,
kemudian menggunakannya untuk meningkatkan keuntungan.
3. Menyesuaikan Marketing
Interaksi
dengan customers adalah suatu yang memungkinkan perusahaan untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan membedakan, serta
untuk mengevaluasi keefektifan hasil penyesuaian marketing.
CRM memberikan beberapa manfaat seperti:
·
Membantu
perusahaan / organisasi sehingga memungkinkan bagian marketing untuk
mengidentifikasi secara tepat pelanggan / relasi mereka, mengatur bagian marketing
dengan tujuan dan sasaran yang jelas serta meningkatkan kualitas bagian marketing.
·
Membantu
perusahaan / organisasi untuk meningkatkan kinerja dengan mengoptimalkan sharing
informasi oleh beberapa pegawai dan mempersingkat proses yang ada.
·
Memungkinkan
bentuk hubungan personal dengan pelanggan / relasi dengan tujuan meningkatkan
kepuasaan pelanggan / relasi dan memaksimalkan keuntungan yang didapat;
mengidentifikasi pelanggan / relasi yang potensial dan memberikan mereka service
yang lebih dibandingkan pelanggan / relasi lainnya.
·
Memberikan
informasi kepada pegawai lainnya untuk mengetahui secara pasti pelanggan /
relasi mereka, mengetahui kebutuhannya dan membangun hubungan yang efektif
antara perusahaan / organisasi, pelanggan / relasi dan partner pendukung
lainnya.
STRATEGI
PEMASARAN
Strategi pemasaran terdiri dari campuran
unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran semua itu dikenal dengan 4P yaitu:
·
Produk apa
yang dibeli pelanggan untuk memuaskan kebutuhannya
·
Promosi
berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan
·
Place
berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan
melalui slauran distribusi
·
Price
terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh
pelanggan
Sumber :